Kunai - Naruto 3

Senin, 05 November 2012

Penyebab Kondensor Ac Mobil Terlalu Panas


Gambar kondensor dan radiator serta arah hembusan angin kipas radiator

Sebelumnya silakan lihat entri cara kerja kondensor ac mobil,kondensor ac mobil yang terlalu panas di sebabkan oleh beberapa hal,yang intinya kemampuan kipas kondensor atau condenser fan tidak bisa membuang panas dengan baik.

Sebenarnya panas yang ada di kondensor adalah wajar karena gas refrigerant yang di pompa oleh kompresor ac.Tetapi terdapat bagian yang sangat panas dan tidak sanggup di sentuh oleh tangan jika kompressor sedang bekerja yaitu pada bagian inlet yang langsung menerima gas refrigerant bertekanan dari kompressor ac.Silakan lihat cara kerja kondensor ac mobil.

Jika kondensor ac mobil terasa panas tetapi udara di dalam kabin terasa dingin berati pula tidak ada masalah dengan panasnya kondensor ac,hal sebaliknya jika kondensor ac terlalu panas dan menyebabkan udara di dalam kabin kurang dingin atau ac kurang dingin,harus di cari tahu penyebabnya.

Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab kondensor ac mobil terlalu panas dan biasanya di sertai dengan ac mobil kurang dingin:
  1. Kelebihan freon yang membuat tekanan dan panas naik.
  2. Kelebihan oli kompresor juga menyebabkan tekanan dan panas naik
  3. Kondisi kondensor kotor karena debu serta kotoran yang di hisap kipas kondensor atau kipas radiator terjebak dalam sirip pendingin atau fins.
  4. Hisapan angin atau hembusan angin kurang dari kipas kondensor dan atau kipas radiator yang bisa disebabkan karena motor fan mau rusak.Hisapan artinya jika kipas kondensor dan atau kipas radiator berada di belakang kondensor dan radiator.Hembusan berarti jika kondensor menggunakan extra fan yang terletak di depan kondensor.
  5. Jika menggunakan extra fan artinya kipas tersendiri untuk mendinginkan kondensor,kemungkinan kipas putaran sudah lemah sehingga kurang mampu mendinginkan atau membuang panas kondensor ac atau mungkin fan kondensor mati.


Sumber

Spec dan Teknologi Mobil Avanza Terbaru 2012

Mesin Avanza 2011 menerapkan teknologi vvt-i atau variable valve timing intelligent yaitu teknologi untuk mengatur katup hisap mesin yang di atur secara elektronik dan teknologi common rail seperti yang bisa di temukan pada mesin injeksi atau EFI pada umumnya.

Fitur baru yang di temukan pada Avanza Terbaru
Mobil Avanza Terbaru

- All New Exterior and Interior Design
- New 2 DIN AUDIO SYSTEM (1.5) and 1 DIN AUDIO CD MP3 (1.3G)
- New Steering Design with EPS & Tilt Steering
- New Meter Combination
- New Rear Parking Sensor with Rear Reflector
- New Side Air Ventilation Design
- New Center Air Ventilation
- New Alloy Wheel Design
Warna Mobil Avanza

Spesifikasi Avanza 2011 dengan Manual Transmisi
Mesin
Seri Mesin / Machine Serial : 3SZ-VE
Tipe Mesin / Engine Type : IL, 4 Cyl, 16 V, DOHC, VVT-i
Isi Silinder / Displacement (cc) : 1,495
Diameter x Langkah / Bore X Stroke (mm) : 72.0 x 91,8
Daya Maksimum / Maximum Output (Ps/rpm) : 104/6,000
Torsi Maksimum / Maximum Torque (Kgm/rpm) : 13,9/4,400
Sistem Pemasukan Bahan Bakar / Fuel System : EFI - Engine Fuel Injection
Bahan Bakar / Fuel Unleaded : Gasoline
Kapasitas Tangki / Fuel Capacity : 45 liter
Steering (Power Steering) : EPS - Electric Power Steering
Sasis
Sistem Penggerak Roda / Wheel Drive System : Penggerak Roda Belakang
Transmisi / Transmition : 5 Speed M/T
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 1st 3.769
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 2nd 2.045
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 3rd 1.376
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 4th 1.000
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 5th 0.838
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : Reverse 4.128
Perbandingan Gigi / Gear Ratio Final : 4.875
Suspensi Depan / Front Suspension : Macpherson Strut with Coil Spring
Suspensi Belakang / Rear Suspension : 4 Link w/ Lateral Rod with Coil Spring
Rem Depan / Front : Brake Disc
Rem Belakang / Rear : Brake Drum
Sistem Rem Tambahan / Additional Brake System : ABS
Steering Gear : Rack & Pinion
Ukuran Ban / Tires Size : 185/65 R15
Dimensi
Overall Panjang / Length : 4.140
Overall Lebar / Width : 1.660
Overall Tinggi / Height : 1.695
Jarak Poros Roda / Wheelbase : 2.655
Jarak Pijak / Tread (Depan/Front) : 1.425
Jarak Pijak / Tread (Belakang / Rear) : 1.435
Jarak Terendah / Ground Clearance : 200
Radius Putar / Turning Radius : 4.7

Spesifikasi Avanza 2011 dengan Transmisi Otomatis
Mesin
Seri Mesin / Machine Serial : 3SZ-VE
Tipe Mesin / Engine Type : IL, 4 Cyl, 16 V, DOHC, VVT-i
Isi Silinder / Displacement (cc) : 1.495
Diameter x Langkah / Bore X Stroke (mm) : 72.0 x 91.8
Daya Maksimum / Maximum Output (Ps/rpm) : 104/6000
Torsi Maksimum / Maximum Torque (Kgm/rpm) : 13.9/4400
Sistem Pemasukan Bahan Bakar / Fuel System : EFI - Engine Fuel Injection
Bahan Bakar / Fuel Unleaded : Gasoline
Kapasitas Tangki / Fuel Capacity : 45 liter
Steering (Power Steering) : EPS - Electric Power Steering
Sasis
Sistem Penggerak Roda / Wheel Drive System : Penggerak Roda Belakang
Transmisi / Transmition : 4 speed A/T
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 1st 2.731
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 2nd 1.526
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 3rd 1.000
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 4th 0.696
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : Reverse 2.290
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : Final 5.125
Suspensi Depan / Front Suspension : Macpherson Strut with Coil Spring
Suspensi Belakang / Rear Suspension : 4 Link w/ Lateral Rod with Coil Spring
Rem Depan / Front Brake : Disc
Rem Belakang / Rear Brake : Drum
Sistem Rem Tambahan / Additional Brake System : ABS - Anti-Lock Brake System
Steering Gear : Rack & Pinion
Ukuran Ban / Tires Size : 185/65 R15
Dimensi
Overall Panjang / Length : 4.140
Overall Lebar / Width : 1.660
Overall Tinggi / Height : 1.695
Jarak Poros Roda / Wheelbase : 2.655
Jarak Pijak / Tread (Depan/Front) : 1.425
Jarak Pijak / Tread (Belakang / Rear) : 1.435
Jarak Terendah / Ground Clearance : 200
Radius Putar / Turning Radius : 4.7

Spesifikasi All New Avanza dengan Manual Transmisi
Mesin
Seri Mesin / Machine Serial : 3SZ-VE
Tipe Mesin / Engine Type : IL, 4 Cyl, 16 V, DOHC, VVT-i
Isi Silinder / Displacement (cc) : 1,495
Diameter x Langkah / Bore X Stroke (mm) : 72.0 x 91,8
Daya Maksimum / Maximum Output (Ps/rpm) : 104/6,000
Torsi Maksimum / Maximum Torque (Kgm/rpm) : 13,9/4,400
Sistem Pemasukan Bahan Bakar / Fuel System : EFI - Engine Fuel Injection
Bahan Bakar / Fuel : Unleaded Gasoline
Kapasitas Tangki / Fuel Capacity : 45 liter
Steering (Power Steering) : EPS - Electric Power Steering
Sasis
Sistem Penggerak Roda / Wheel Drive System : Penggerak Roda Belakang
Transmisi / Transmition : 5 Speed M/T
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 1st 3.769
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 2nd 2.045
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 3rd 1.376
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 4th 1.000
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : 5th 0.838
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : Reverse 4.128
Perbandingan Gigi / Gear Ratio : Final 4.875
Suspensi Depan / Front Suspension : Macpherson Strut with Coil Spring
Suspensi Belakang / Rear Suspension : 4 Link w/ Lateral Rod with Coil Spring
Rem Depan / Front Brake : Disc
Rem Belakang / Rear Brake : Drum
Steering Gear : Rack & Pinion
Ukuran Ban / Tires Size : 185/65 R15
Dimensi
Overall Panjang / Length : 4.140
Overall Lebar / Width : 1.660
Overall Tinggi / Height : 1.695
Jarak Poros Roda / Wheelbase : 2.655
Jarak Pijak / Tread (Depan/Front) : 1.425
Jarak Pijak / Tread (Belakang / Rear) : 1.435
Jarak Terendah / Ground Clearance : 200
Radius Putar / Turning Radius : 4.7

Sumber

Cara Kerja Ket Out Alternator atau External Voltage Regulator Mobil

Ket out atau cut out adalah external voltage regulator pengisian mobil untuk mengatur tegangan keluaran yang di hasilkan alternator pada sistem charging mobil atau pengisian aki mobil dan sering di temui untuk mobil-mobil lama.

Cara kerja sistem pengisian mobil dengan ket out simple dan sederhana, dengan memahami prinsip kerja ket out akan lebih mudah memahami prinsip kerjaalternator dan troubleshooting yang diperlukan ketika terjadi kerusakan pada alternator modern yang sudah menggunakan IC regulator.

Prinsip atau cara kerja ket out adalah sebagai berikut, silakan pelajari secara pelan-pelan untuk mendapatkan pemahaman yang baik dan cara kerja ket out ini di bagi menjadi beberapa point:

Alternator wiring with external voltage regulator

Gambar skema rangkaian diatas adalah skema rangkaian alternator mobil dengan cut out atau ket out sebagai regulator external yang berfungsi untuk mengatur tegangan yang di hasilkan alternator.

Cara Kerja Ket out

A. Cara Kerja Ket Out Saat Kunci Kontak ON

Saat kunci kontak ON arus listrik mengalir menuju kunci kontak ke lampu chg atau lampu indikator pengisian aki di dashboard, kemudian arus listrik mengalir ke negatif atau ground melewati kontak point relay lampu charging.

Arus listrik juga mengalir menuju terminal F Altenator untuk membentuk medan magnet pada field coil atau gulungan rotor - arah aliran arus listrik di tunjukan dengan panah warna merah - melewati kontak point relay regulator dan resistor, tetapi arus yang lewat resistor diabaikan karena di baypass lewat kontak point pada relay regulator.

Cara kerja ket out saat putaran idle

B. Cara Kerja Ket Out Saat Mesin Mulai Berputar

Saat mesin mulai berputar, dimana terbentuk medan magnet pada gulungan rotor, pada gulungan stator dihasilkan tegangan listrik bolak-balik atau alternating current (ac),pada terminal N dan tegangan ac 3 fase untuk di searahkan oleh Dioda Rectifier,menuju terminal B+ ke Aki.

Tegangan ac yang terdapat pada terminal N di gunakan untuk menarik kontak point relay lampu charging untuk memutus hubungan lampu charging dengan negatif atau ground, sehingga lampu charging di dashboard mati atau tidak menyala. Karena tidak terdapat beda potensial pada  lampu charging.

Aliran arus listrik saat kontak point berada di tengah

C. Cara Kerja Ket Out Saat Mesin Berputar 

Saat mesin mobil berputar dengan jumlah putaran mesin yang bervariasi tegangan listrik yang di hasilkan juga berubah,jika putaran mesin semakin tinggi maka pada terminal B+ alternator juga terdapat tegangan tinggi listrik.

Dan relay regulator pada ket out medan magnet terbentuk semakin besar untuk menarik kontak point yang terhubung antara kontak point No.1 dan No.2 ,sehingga arus listrik berhenti mengalir lewat kontak point No.1 dan No.2.

Selanjutnya arus listrik yang mengalir menuju terminal F atau rotor koil di ambil alih oleh resistor untuk membatasi arus listrik yang mengalir ke terminal F, dengan membatasi arus listrik ke terminal F alternator, kemagnetan pada rotor juga berkurang sehinga mengurangi tegangan yang keluar di terminal B+. Ketika tegangan di terminal B+ sudah turun, kembali kontak point relay regulator terhubung antara terminal No.1 dan No.2, karena kemagnetan pada relay regulator berkurang. Selanjutnya..

Cara kerja ket out saat putaran tinggi mesin


D. Cara Kerja Ket Out Saat Putaran Tinggi Mesin Mobil


Dengan naiknya putaran mesin semakin tinggi tegangan di B+ bertambah dan pada relay regulator terjadi kemagnetan yang sangat kuat untuk menarik kontak point No.2 terhubung dengan kontak point No.3 atau Ground / Negatif.

Ketika Kontak point No.2 terhubung dengan negatif, secara otomatis terinal F alternator tidak mendapatkan arus listrik untuk membuat magnet karena arus listrik di bay pass menuju ground dan tidak di hasilkan tegangan pada gulungan stator.

Saat tidak terdapat tegangan dari gulungan stator yang lebih tinggi dari tegangan Aki, gulungan spull relay regulator mendapat tegangan dari aki dan kemagnetan berkurang sehingga kembali kontak point No.1 terhubung dengan kontak point No.2 dan siklus berulang.

Semoga mudah di pahami uraian diatas, kalau susah di pahami uraian nya, gambar-gambar nya pun sudah cukup mudah di pahami.


Sumber

Kamis, 01 November 2012

Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body

  • Baterai
    Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).

    12 Volt Baterai
    Gambar 9. Baterai
    Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.

  • Kunci Kontak (Switch)
    Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).
    Kunci kontak
    Gambar 10. Kunci kontak
    Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
    Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
    ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
    ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
    START : untuk start


  • Saklar
    Kunci kontak
    Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
    Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).

  • Sekring (fuse)
    Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.

    Sekring jenis good (a)  dan sekring jenis cartridge (b)
    Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)

  • Pengedip (Flase)
    Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.

    Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
    Gambar 14. Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
  • Relay
    Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

  • Detail flaser (a) dan foto flaser (b) 

    Gambar 15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay (c)
  • Kabel Penghubung
    Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.
    Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
    Gambar 16. Jenis kabel

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More